Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Iran menguji torpedo kecepatan tinggi yang mampu mencapai kecepatan 200 knot per jam di Selat Hormuz, jalur air vital antara Teluk Persia dan Laut Arab
Beberapa hari terakhir, Presiden Iran, Hassan Rouhani dan beberapa komandan militer senior Iran mengancam akan mengganggu pengiriman minyak dari negara-negara Teluk jika Washington mencoba untuk memotong ekspor Teheran.
Selat Hormuz merupakan titik terpenting dan strategis di dunia, apalagi menyangkut perdangangan minyak. Sekira 30 persen dari semua perdagangan minyak melalui laut yang dihubungkan melalui selat tersebut.
Jenderal Sharif mengatakan, Pemimpin IRGC, Mohammad Ali Jafari megpresiasi latihan militer dan menekankan pentingnya mendorong kesiapan untuk melindungi keamanan di Teluk Persia dan ancaman-ancaman balasan.
Untuk pertama kalinya dalam latihan militer Negeri Para Mullah akan menampilkan rudal yang diluncurkan dari kapal selam.
Iran telah meluncurkan rudal jelajah dari kapal selam untuk pertama kalinya selama latihan militer tahunan yang sedang berlangsung di Selat Hormuz
Garda Revolusi Umum Iran, Ali Reza Tengseiri menegaskan kembali ancaman untuk menutup Selat Hormuz jika dicegah menggunakan jalur laut strategis itu untuk mengekspor minyak.
Berbicara di New York City pada Rabu (24/4) Zarif memperingatkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump agar tidak mengambil "tindakan gila" dalam upaya memblokir penjualan minyak Iran.
Zarif mengatakan negaranya tidak ingin mencari konfrontasi dengan AS atau mencoba menutup Selat Hormuz kecuali Washington memberlakukan blokade ekonomi total.
Teheran juga mengumumkan tindakan pembalasan, dengan menyatakan AS sebagai "sponsor negara terorisme.